BERJALAN KAKI SEJAUH 5 KILOMETER, DEWAN PENGAWAS PDAM TIRTANADI TINJAU SUMBER AIR & SUSURI JALUR PIPA TRANSMISI IPAM SIBOLANGIT

Baru empat hari sejak dilantik Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi yang baru periode 2019 – 2023 langsung bergerak cepat melakukan peninjauan sumber air dan jalur pipa transmisi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Sibolangit.

Ditemani oleh Kepala Divisi Pengolahan Air Minum Joni Mulyadi, Kabid. Jaringan Perpipaan Iwan Hamsar, Ka. IPAM Sibolangit Anton Tarigan, Kacab. Padang Bulan Nasib Saul Parapat, Staf Divisi Sekretaris Perusahaan Efrizal Rustam dan Khalid Nasution, Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi yang terdiri dari Sekretaris Dewan Pengawas Ikbal Hanafi Hasibuan dan Anggota Dewan Pengawas Silmi langsung bergerak menuju Instalasi Pengolahan Air Minum  Sibolangit, Kamis (20/02/2019).

Di IPAM Sibolangit, Dewan Pengawas melihat proses pengolahan air minum dan juga meninjau sumber air Lau Kaban dan Puangaja. Pada kesempatan itu Kepala IPAM Sibolangit, Anton Tarigan menjelaskan sistematik pengolahan sampai pendistribusian air dari IPA Sibolangit.

“Kendala kami disini ada 3 pak, yaitu musim kemarau, pengambilan air di hulu sumber air IPA Sibolangit oleh mobil tangki isi ulang dan perambahan hutan lindung yang merupakan kawasan resapan air dari sumber air IPA Sibolangit,” jelas Anton.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dari pinggiran Hutan Lindung menuju sumber air Rumah Sumbul sejauh 3 kilometer yang ditempuh dengan berjalan kaki. Melihat kondisi bangunan sumber air yang sudah tua, Sekretaris Dewan Pengawas Ikbal Hanafi Hasibuan meminta Ka. IPAM Sibolangit untuk merawat sumber air Rumah Sumbul dan juga sumber air lainnya.

“Saya minta Ka. IPAM Sibolangit untuk merawat sumber air Rumah Sumbul ini dan juga sumber air lainnya agar produksi IPAM Sibolangit tetap stabil dan kualitas airnya sesuai standar kesehatan,” kata Ikbal.

Sementara anggota Dewan Pengawas, Silmi menyoroti kondisi Flange Galve (Penyekat), Air Valve (Pembuangan angin) dan Surge Tank (Pelepas tekanan) yang kurang terpelihara seraya meminta Kepala IPAM Sibolangit dan Divisi Transmisi Distribusi untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan karena dapat mempengaruhi kelancaran pendistribusian air.

“Kami minta seluruh jajaran di PDAM Tirtanadi terutama yang membidangi pengolahan air dan jaringan pipa transmisi bekerja sama semaksimal mungkin untuk menyelesaikan segala permasalahan PDAM Tirtanadi terutama terkait kualitas pelayanan terhadap pelanggan,” tegas Silmi.

Dari Mesjid Al Kamal perjalanan dilanjutkan menuju Bak Kuala. Disini Kadiv. Pengolahan Air Minum Joni Mulyadi menjelaskan bahwa Bak Kuala ini merupakan pertemuan antara sumber air Puangaja dengan sumber air Lau Kaban yang kemudian menuju ke Kota Medan.

“Luar biasa semangat dan stamina Dewan Pengawas yang baru ini, menyusuri hutan dengan berjalan kaki melihat langsung kondisi sumber air dan jalur pipa transmisi. Biasanya kunjungan hanya sampai kantor IPAM Sibolangit saja,” ujar Joni Mulyadi kepada wartawan usai sholat zuhur di Mesjid Al-Kamal, Sibolangit.

Dari Bak Kuala rombongan menyusuri jalur pipa transmisi sambil memeriksa kondisi Air Valve (Pembuang Udara), Bak Penggabungan dan Surge Tank (Pelepas Tekanan) di Desa Sayum, Rimo Ukur, Tangkahan, Two Rivers.

“Di Two Rivers inilah kemudian air dibagi 3 jalur yakni jalur pipa menuju Pancur Batu, Delitua dan Kota Medan,” jelas Joni Mulyadi.

Perjalanan berakhir di Bak Arjowinangun di daerah Johor. Disini, sambil beristrahat, Dewan Pengawas berdiskusi dengan Kadiv. PAM, Kacab padang Bulan dan Kabid Jaringan Perpipaan tentang debit air IPAM Sibolangit yang sampai di Kota Medan dan jumlah pelanggan yang disuplai oleh IPAM Sibolangit.

“Tindak lanjut dari peninjauan ini, kami minta kepada Divisi Transmisi Distribusi dan Cabang Padang Bulan untuk melakukan pemeriksaan jalur Pipa Transmisi, Flange Gate Valve maupun Air Valve sepanjang jalur pipa transmisi dari Sibolangit karena diduga aliran air tidak lancar akibat ada kendala di pipa transmisi dan accesoriesnya mengingat umur pipa yang sudah sangat tua (peninggalan belanda),” tegas Ikbal.